Kemarin setelah saya update lewat twitter dan
facebook, untuk menjadi teman curhatan kalian lewati Email saya, saya dapet
banyak Email. Email-email yang masuk ke saya buat saya sadar, kalau masalah
ataupun kendala dari setiap orang itu berbeda-beda. Salah satunya, Email
pertama sekali yang masuk ke saya adalah Email dari temen kita “Nimas”. Sebelumnya
saya berterimakasih ke Nimas karna sudah mau berbagi ceritanya untuk saya dan
semuanya. Seneng sekali Email ataupun curhatan pertama yang masuk di Email saya
ini datang dari anak yang Luar biasa.
Namanya Nimas, saat ini Nimas berjuang untuk
keluarganya walau banyak pilihan, tekanan, cobaan yang dia hadapi. Cobaan pertama
ketika dia ditinggalkan sang Ayah. Sang Ayah
pergi menghadap dan kembali kesisi Allah SWT. Buat Nimas itu cobaan yang luar
biasa. Tapi Nimas, kalau kak Zandri boleh bilang, Cobaan yang menurut kamu
cobaan, belom tentu itu adalah cobaan. Karna disisi lain, apa yang hilang dari
hadapan kamu itu sebenarnya dia kembali ke tempat yang seharusnya, ketempat
yang layak. Kamu harus tau Ayah kamu pulang ke tempat paling indah dari apapun yang ada didunia ini , yaitu sisi
Allah SWT. Jangan jadikan beban yah, Ayah kamu sudah senang disana, dan dia
akan melihat dan ngejagain kamu dari sana dengan senyumnya.
Setelah ditinggal sang Ayah, Nimas sadar kalau dia
punya tanggung jawab baru yaitu bekerja keras untuk dia dan keluarganya. Nimas
sekarang bekerja disebuah distro dengan penghasilan 400rb/ bulannya. Tapi yang
saya salut dari Nimas adalah, Dengan penghasilan itu sebagian dia dedikasikan
untuk Ibunya dan bersedekah. Nimas kamu luar biasa, Terkadang kalau saya boleh
jujur, Dengan penghasilan saya yang sedikit berlebih saya masi lupa untuk
bersedekah dan berbagi. Dengan cerita kamu ini saya sadar, saya belom ada
apa-apanya dibandingkan kamu dalam hal berbagi.
Saya bisa menilai Nimas salah satu murid yang pintar
disekolah, Dimana dari curhatannya di Email saya, dia bilang kalau guru-gurunya
sangat mendukung dia untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas karna Nimas
dinilai berprestasi. Tapi Nimas punya kendala dimana dia harus bisa membagi
waktu untuk kerja , kuliah dan belajar nantinya. Sekarang Nimas bingung harus
gimana, apalagi banyak factor-fator yang buat Nimas pesimis untuk melanjutkan
pendidikan. Dari mulai omongan begini “perempuan aja kok , setinggi tingginya
sekolah bakal berhenti didapur juga , ngapain cobak sekolah tinggi tinggi “ ada
juga yang bilang gini “orang miskin aja pakek sok mau kuliah segala , mau
belagak kok gak liat tempat”.
Nimas disini kak Zandri mau bilang, pasti diluar
sana banyak orang yang awalnya dicemooh karna ingin maju, sukses, berprestasi
dll. Orang hanya liat keterbatasan kita aja, Tanpa sadar kalau kita punya
sesuatu yang lebih. Tapi biasanya orang-orang yang diragukan diawal oleh orang
lain, justru orang itu akan lebih maju dari pada orang yang meragukannya.
Jadikan setiap keraguan dari orang-orang terhadap kamu sebagai pacuan buat kamu
maju. Jadikan pacuan untuk kamu buktiin ke mereka kalau kamu bisa menjadi yang
membanggakan.
Saya dulu kaya kamu, Diragukan banyak orang,
dipesimisin banyak orang, segala impian saya jadi bahan candaan temen-temen
saya. Tapi saya yakin saya seorang remaja dan juga pelajar biasa dari Medan,
bisa berkarya dengan semua bakat saya di TV nanti. Dan sekarang, Alhamdulilah
acara TV saya jadi acara TV favorite mereka. Karya saya jadi kebanggaan mereka.
Saya bersyukur akan itu. Itu hasil dari usaha saya. Saya berterimakasih untuk
mereka-mereka yang meragukan saya. Karna berkat mereka meragukan saya, saya
jadi terpacu untuk harus bisa jadi apa yang saya mau. Saya harap akan kamu
terapkan juga untuk diri kamu. Nimaz kamu gak akan tau apa yang terjadi untuk
kamu kalau kamu tidak mencoba untuk maju dan berusaha. Kendala kamu sekarang
adalah Pekerjaan, Waktu, Pendidikan dan Ekonomi. Jangan jadikan 3 faktor itu
sebagai pagar penghalang jalan kamu untuk berlari bebas dimimpi kamu. Coba
jalanin dan cari tahu gimana cara membagi waktu untuk kerjaan kamu dan
pendidikan kamu. Saya yakin kamu nanti akan nemu solusinya sendiri. Banyak kok
orang yang kuliah sambil bekerja.
Jadi Nimas, Kak Zandri akan doain kamu untuk sesuatu
yang positive yang kamu harapkan. Kamu jangan nyerah karna orang lain yang
meragukan kamu. Sekarang kamu bersyukur kamu masih punya Ibu kamu, bikin ibu
kamu bangga akan kemampuan yang kamu punya. Bikin Mama kamu seneng yah. Pasti
dia akan seneng kalau anaknya bisa kuliah apalagi sambil bekerja. Jangan berenti
bersedekah dan berbagi. Selalu doain Ayah kamu yah yang sudah tenang disana.
Nimas kamu harus Sukses, bikin mama kamu tersenyum lihat kamu sukses, dan bikin
papa kamu tersenyum diatas sana. Terimakasih sudah berbagi ceritanya disini.
Semoga cerita kamu bisa buat orang lain yang baca Blog saya jadi open mind.
Karna dari cerita kamu ini saya jadi sadar banyak hal. Semoga saya juga bisa
membuat kamu open mind juga yah. Daaaa Nimas, salam untuk Mama kamu
Buat temen-temen yang lain, kita belajar banyak dari Nimas untuk dedikasi , berbagi dll. Semoga kalian juga bisa sadar akan hal-hal yang ada didiri kalian saat ini. Dan tidak terlalu manja akan sebuah kenyamanan, Nimas ngajarin kita untuk Mandiri. Terimakasih Nimas